Studsy Band dibentuk dan diprakarsai oleh Dede Pardede (trombone), Daud Haryanto (oboe), dibantu seorang dosen musik Budi Ngurah pada 7 April 2001. Konsep awal Studsy Band merupakan sebuah wadah untuk kegiatan belajar bagi mahasiswa tiup di ISI Yogyakarta yang berada di bawah naungan HMJ Musik, dengan pemain yang berjumlah kurang lebih 82 orang dan terdiri dari mahasiswa tiup dan perkusi, Studsy juga didukung oleh para alumni jurusan musik ISI.

Pada periode kepengurusan yang pertama Studsy diketuai oleh Wening Prasongko (trombone) yang menjabat dari tahun 2002 - 2007. Periode selanjutnya Studsy mengadakan pergantian kepengurusan dan Ganang Dwi Asmoro (horn) terpilih sebagai ketua Studsy tahun 2007 - 2009. Dan sekarang diketuai oleh seorang pemain clarinet, Iwang Prasiddha. Anggota Studsy Band 90% adalah musisi tiup dalam beberapa orkestra ternama di Indonesia, seperti Jogjakarta Philharmonic Orchestra (Jophilo), Jakarta Philharmonic Orchestra (JPO), Twilight Orchestra (TO), Nusantara Symphonic Orchestra (NSO), Surabaya Symphonic Orchestra (SSO), Surya Vista Orchestra (SVO Semarang), Magenta Orchestra dan Erwin Gutawa Orchestra, dan masih banyak lagi. Jenis musik yang dimainkan Studsy Band sangat beragam, dari musik dangdut, pop, rock, jazz, musik film, klasik, modern music sampai kontemporer, yang dikemas dalam bentuk symphonic band. Di kesempatan sebelumnya, konser Studsy lebih banyak menyajikan musik-musik film dan rock.

Pengalaman Studsy Band diawali dari Home Concert 2001, Apresiasi Musik di SMM Jogja 2003, Tour to Campus Sanata Dharma, UPN, Janabadra 2004, International Parade in Jogja di Keraton Yogyakarta 2004, Dies Natalis UGM 2005, Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 2003, 2004, 2005, Welcome Concert JURASIK 2001 – 2008, Home Concert JURASIK 2001 – 2008, dan Solo Concert “The Rhythm Revival” Nov 2008 di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), “Listen to The Movie” 2009 di Taman Budaya Yogyakarta, “See Our Harmony” 2009 di Concert Hall ISI Yogyakarta, dan Studsy in Rock di Taman Budaya Yogyakarta 2010.

Rabu, 24 November 2010

Music Therapy

Musik bukan saja merupakan sumber suara yang menyenangkan melainkan juga sumber kesembuhan. Musik sebagai terapi telah berkembang, didukung oleh banyak penelitian oleh para ahli di bidang musik, pendidikan dan kedokteran. Dampak terapi musik dapat dilihat pada berbagai kasus, yang menunjukkan pengaruh positif musik terhadap perbaikan perilaku, emosi, dan fisik manusia. Ada beberapa alasan menggunakan musik sebagai terapi yaitu musik sebagai audioanalgesik, pemfokus perhatian, dan lain-lain. Pengaruh musik untuk menolong berbagai pasien non-infeksi seperti Alzheimer, autisme, kanker dan lain-lain, akan dijelaskan disertai studi kasus dan penelitian tentang berbagai penyakit ini. Namun demikian terdapat kontroversi seputar hasil penelitian musik, karena itu penelitian lebih lanjut perlu dilakukan agar dicapai kesepakatan yang dapat mengukuhkan musik sebagai bentuk terapi yang dapat diterima dalam dunia medis masa kini maupun mendatang. (Med J Indones 2002; 11: 250-7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar